Minggu, 22 Maret 2009

Gali Lobang, Tutup Lobang

OKEZONE.COM, JAKARTA - Utang negara terus membesar. Namun solusi yang ditempuh masih saja menggunakan lagu lama, yakni gali lobang tutup lobang. Menurut ekonom Tim Indonesia Bangkit Dr Hendry Saparini, jalan yang ditempuh negara untuk mengatasi keuangan baik untuk membayar utang maupun defisit anggaran, bukan sebagai solusi. Justru yang terjadi membuat utang baru dan menguras kekayaan negara. "Ada kesalahan dalam memandang utang. Utang dianggap hal yang biasa dan sebagai salah satu sumber pendapatan negara," ujarnya, dalam diskusi mengenai utang pemerintah di acara Jakarta First Chanel Radio Trijaya, di Jakarta, Senin (23/3/2009).

Berdasarkan penghitungannya, utang yang melilit Indonesia saat ini tercatat sekira Rp1.666 triliun. Sedangkan yang jatuh tempo hingga akhir 2009 sekira Rp59 triliun. Utang itu terdiri dari utang pinjaman luar negeri dan utang dari penerbitan Surat Uang Negara (SUN). Cara yang saat ini ditempuh yakni menggunakan kekayaan negara untuk menutup utang dan menerbitkan SUN. Akibatnya, banyak hal yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas.

"Seharusnya negara mengkesplorasi kekayaan utang negara untuk kepentingan masyarakat bukan untuk membayar utang," pungkasnya. Selain utang dalam negeri melalui SUN, pinjaman utang luar negeri juga terus dipilih sebagai jalan keluar lilitan utang. Padahal menurutnya, para pemberi pinjaman utang atau kreditur mendesign utang tanpa memikirkan kemampuan suatu negara. "Jadi mereka selalu bilang, bahwa kita selalu masih bisa utang karena punya kekayaan negara. Tapi mereka tidak memikirkan kemampuan kita sesungguhnya," pungkas Hendry. (rhs)



Mas Anjar: Wow, luar biasa, dengan total hutang Rp1.666.000.000.000.000 (bener gak jumlah 0 nya?), berarti per manusia yang hidup di Indonesia menanggung Rp7.504.504.504, gimana tuh ya?

0 komentar:

Posting Komentar